TUGAS M2 STELA

TUGAS MINGGU 2
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

Kelompok 5:   Rose Oktaviana K.      165040201111025
                        Firdausi                       165040201111026
                        Ahmad Ridwan          165040201111030
                        Febi Wulandari                       165040201111031
                        Prajana Luci S.                        165040201111078

1.    Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yangg setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan 1 dengan lainnya. Jelaskan ! (Rose Oktaviana K.      165040201111025)
Tanah sebagai suatu individu juga diakui batas-batasnya, baik sebagai suatu transisi maupun sebagai intergrades. Sebagai suatu individu, tanah sangat berbeda dengan dunia hayati yang tiap individunya mempunyai cirri tersendiri.Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis tanah yang memiliki karakteristik berbeda antara tanah yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tanah tersebut bergantung pada sifat fisika, kimia,dan biologi tanah, dimana setiap tanah dari berbagai tempat memiliki perbedaan dari ketiga indicator tersebut. Sehingga tanah-tanah dari berbagai daerah dapat dikelompokkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki.
2.    Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Mengapa? (Rose Oktaviana K.   165040201111025)
Tanah adalah kumpulan benda alami di permukaan bumi yang dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari bahan-bahan tanah, mengandung gejala-gejala kehidupan dan mampu menopang pertumbuhan tanaman di lapangan. Selain itu tanah merupakan tempat atau media tumbuh dari tanaman yang terbentuk dari interaksi factor pembentuk tanah seperti bahan induk, topografi, iklim, oganisme dan waktu, yang didalamnya terdapat kehidupan dan berfungsi sebagai penunjang mekanik untuk tanaman, tempat tumbuh organism, tempat penyedia air dan udara, dan penyedia unsure hara pada tanaman.
Pasir pantai bukan termasuk tanah karena dilihat dari definisi tanah bahwa tanah berfungsi sebagai media tumbuh tanaman, sedangkan pasir laut tidak bisa menjadi media tumbuh tanaman karena tidak bisa menopang tanaman.selain itu, pembentukan pasir pantai tidak disebabkan oleh kelima factor pembentuk tanah seperti bahan induk, iklim, organism, topografi, dan aktu, karena pasir pantai berasal dari pelapukan batu karang dan bahan-bahan mineral penyusun batuan. Mineral penyusun pasir berupa kuarsa.
3.    Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2? (continuum, soilscape, polypedon dll.)
(Rose Oktaviana K.            165040201111025)
Penjelasan dari bagian-bagaian yang terdapat pada gambar di atas adalah:
a)      Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
b)      Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
c)      Polypedon merupakan kumpulan atau gabungan dari pedon yang menunjukkan sifat-sifat yang sama.
d)     Pedon adalah satuan individu terkecil dalam tiga dimensi yang masih disebut tanah. Berukuran antara 1-10 m2.
e)      Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon – horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.
f)       Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak mempunyai bentuk yang jelas. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai bentuk yang jelas.
4.    Tanah sbg satuan 3-D, perlu disajikan dg cara ‘multifactorial’ dlm btk  peta tanah. 2-D digambarkan pd peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2 internalnya, disajikan dlm legenda peta. Maksudnya apa? (Firdausi     165040201111026)
Tanah merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan sebagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat profil tanah yang didalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah dan perbedaan bentuk muka bumi disuatu wilayah (topografi).Penyajian info tentang tanah tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan banyak faktor yang ada di dalam tanah dan di sekitarnya (multifaktorial). Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala, sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Biasanya dapat disajikan dengan tanda-tanda atau dengan warna tertentu.Legenda peta inilah yang dapat membantu seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di dalam peta tanah.
5.     Jelaskan pengertian Peta tanah.  Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yang diperlukan sebagai dasar/ penunjang? Mengapa? (Firdausi 165040201111026)
Peta tanah adalah peta yang dibuat untuk memperlihatkan distribusi taksa tanah, dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digunakan sebagi acuan dalam membuat suatu peta tanah.Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Digunakan peta topografi sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Apabila keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah.Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil).
6.    Apa yang dimaksud dengan poligon didalam peta tanah? Bagaimana membuatnya? (Firdausi 165040201111026)
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan titik-titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak.Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta.Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu : (1) Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris, (2) Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polygon Terbuka Bebas
1)        Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2)        Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3)        Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4)        Arahkan pesawat ke arah utara dan nol kan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5)        Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
6)        Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong  180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7)        Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8)        Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9)        Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
10)    Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa.
11)    Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir.
12)    Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
13)    Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.
14)    Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polygon Tertutup
1)        Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2)        Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3)        Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4)        Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5)        Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
6)        Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong  180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7)        Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8)        Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa.
9)        Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga kembali ke titik P1.
10)    Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11)    Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.
12)    Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7.    Apa yg dimasud dengan taksa tanah? (Ahmad Ridwan 165040201111030)
Taksa tanah adalah kategori taksonomi tanah dalam pengelompokkan tanah berdasarkan jenis pencirinya.Taksa tanah terdiri dari ordo, subordo, greatgroup, subgroup, family dan seri.  Dalam membandingkan sifat-sifat tanah dengan kriteria-kriteria untuk sifat taksa yang ditulis harus berurutan, apabila tanah tidak dapat diklasifikasikan ka dalam taksa yang disebut paling awal, baru dicoba untuk taksa yang kedua, ketiga dan seterusnya.
8.    Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, shg perbedaan ketiganya jelas. (Ahmad Ridwan 165040201111030)

a)      Konsosiasi
Konsosiasi tanah adalah suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi, dimana tiap delineasi menunjukkan ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan lanskap yang tersusun atas suatu jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan miselaneus, ditambah inklusi yang diperbolehkan.Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak mempunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberi nama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal  mempunyai persentase 25%.Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau dua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara umum satuan tanah yang serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda.
b)      Asosiasi
Asosiasi tanah yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga posisinya, tetapi karena kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan.SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkkan satu sama lain kedalam  SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT konsosiasi yang berbeda.
c)      Kompleks
Kompleks tanah merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu atau menunjukkan pola yang tidak beraturan. SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT,  demikian juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
9.     Beri contoh single value map. Cari di internet.Mengapa peta tsb dikatakan bukan peta tanah?(Ahmad Ridwan       165040201111030)
a
 
b
 
(a)    Peta status hara kalium, (b) peta status hara fosfat
Single value map merupakan peta kemiringan lereng, yang berarti dalam hal ini peta tersebut bukan peta tanah. Karena dalam peta kemiringan tempat hanya menjelaskan tentang Kecuraman lereng,panjang lereng dan bentuk lereng, yang mana semuanya akan mempengaruhi besarnya erosi dan aliran permukaan. Dan kemiringan lereng merupakan ukuran kemiringan lahan relative terhadap bidang datar yang secara umum dinyatakan dalam persen atau derajat.Sedangkan peta tanah menjelaskan tentang sebaran taksa tanah yang berhubungan dengan kemampuan fisik dari permukaan bumi.
10.         Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini? (Febi Wulandari   165040201111031)
Gambar diatas merupakan macam atau metode untuk menentukan batas tanah, berikut penjelasannya :
1.    Rigid survey :
Gambar pertama merupakan metode Rigid survey atau Grid kaku (Rigid Grid). Penentuan batas tanah ini diterapkan pada survey tanah detil sampai dengan sangat detil, dimana tidak tersedia foto udara. Kalaupun foto udaranya tersedia, mungkin : (1) Skalanya terlalu kecil, (2) Mutunya sangat rendah, (3) Daerah yang disurvey tertutup awan atau kabut, (4) Kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogen dan datar, (5) Daerah yang disurvey tertutup vegetasi yang rapat dan lebat, (6) Daerah survey berrawa, padang rumput atau savana yang tidak menampakkan gejala permukaan.
Dalam metode ini, pengamatan dilakukan dalam pola teratur pada interval titik pengamatan yang berjarak sama dalam kedua arah. Metode ini juga sangat cocok diterapkan pada daerah-daerah dimana posisi pemeta sukar ditentukan dengan pasti.Terdapat keuntungan dan kerugian menggunakan metode grid kaku yaitu sebagai berikut:
a.                  Keuntungan menggunakan metode grid kaku :Tidak memerlukan penyurvey yang berpengalaman karena lokasi titik-titik pengamatan sudah di plot pada peta rintisan (peta rencana pengamatan).
b.                  Kerugian menggunakan metode grid kaku antara lain :Perlu waktu sangat lama terutama untuk medan berat, Penggunaan titik pengamatan tidak efektif, Sebagian dari lokasi pengamatan, tidak mewakili satuan peta yang dikendaki (misal pada pengamatan pemukiman, daerah peralihan 2 satuan lahan, dan lain-lain).
2.    Adapted grid survey :
Gambar selanjutnya menggunakan metode Grid bebas (adapted grid survey). Metode ini merupakan perpaduan antara metode grid kaku dengan metode fisiografi. Metode ini dilakukan pada survey detil sampai dengan semi detil yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang orientasi lapangan cukup sulit.
Pengamatan lapangan dilakukan pada titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak titik-titik pengamatan tidak perlu sama dalam 2 arah, tetapi tergantung keadaan fisiografi. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah rapat.Sebaliknya jika bentuk lahan relative seragam, maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah renggang.Metode ini sangat baik diterapkan oleh surveyor yang belum banyak berpengalaman dalam interpretasi foto udara.
3.    Physiografic survey :
Gambar ketiga menggunakan metode Fisiografik (bantuan foto udara). Metode ini sangat efektif pada survey tanah berskala <1 : 25.000, dan tersedia foto udara berkualitas cukup tinggi. Hampir semua batas satuan peta diperoleh dari IFU, sedangkan kegiatan lapangan hanya untuk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi sifat dan ciri tanah masing-masing satuan peta.Pengamatan dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada masing-masing satuan peta.
Pada penentuan batas tanah menggunakan metode fisiografik, jumlah pengamatan pada tiap-tiap satuan peta tergantung pada: (1) Ketelitian IFU, keahlian dan kemampuan surveyor dalam memahami hubungan fisiografi dan keadaan tanah, (2) Kerumitan (kompleks atau tidaknya) satuan peta tersebut. Semakin rumit, maka semakin banyak luasan satuan peta.Semakin luas, maka jumlah pengamatan yang dilakukan juga semakin banyak.
11.    Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia. Bandingkan nama peta2 tersebut dengan nama yang digunakan di luar negeri.(Febi Wulandari           165040201111031)
Peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia:
a)      Peta Tanah Bagan (Skala 1 : 2.500.000 atau lebih kecil); fungsi dari peta ini untuk memperoleh gambaran umum sebaran tanah secara nasional.
b)      Peta Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.500.000 – 1 : 5.000.000); gambaran sebaran tanah secara umum untuk penyusunan atlas nasional dan tidak untuk keperluan praktis karena informasi tentang sifat-sifat tanah sangat minim.
c)      Peta Tanah Tinjau (Umumnya skala 1 : 250.000); peta ini dapat menggambarkan daerah-daerah yang berpotensi untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
d)     Peta Tanah Semi Detil (1 : 50.000); peta ini dapat memberikan informasi tentang potensi pertanian serta penggunaannya untuk berbagai bentuk pengelolaannya.
e)      Peta Tanah Detil (Skala 1 : 10.000 – 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk proyek-proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun percobaan dan sebagainya.
f)       Peta Tanah Sangat Detil (Skala >1 : 10.000); peta ini untuk penelitian khusus. Misalnya percobaan pertanian, untuk mempelajari variabilitas respon tanaman terhadap pemupukan atau perlakuan tertentu.
12.    Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta? Mengapa perlu ada batasan tersebut?(Febi Wulandari 165040201111031)
Luas minimum yang dapat disajikan pada peta adalah suatu luasan terkecil yang masih dapat digambarkan pada peta.Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena setiap polygon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya.Simbol tersebut harus tertulis dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca. Batasan ukuran polygon minimal adalah 0,4 cm(untuk yang berbentuk bulat), sedangkan untuk polygon berbentuk memanjang dan sempit harus lebih besar (dari aspek luasannya) agar dapat memuat simbol satuan peta.
Batasan perlu dibuat karena untuk mengetahui batas antara tanah dan udara, air dangkal, tumbuhan hidup atau bahan-bahan tumbuhan yang belum mulai melapuk.Satuan – satuan yang di hasilkan umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami suatu batas tanah pada suatu peta.
13.    Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tsb? Masing-masing kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala berbeda. (Prajana Luci S. 165040201111078)
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem satuan internasional untuk menentukan sebuah ukuran. Dalam bidang properti yang identik dengan ukuran luas (khususnya tanah), Indonesia secara baku menggunakan satuan meter persegi (m2). Tidak hanya menggunakan istilah nasional, Indonesia yang memiliki satuan luas yang lain. Banyaknya daerah di Indonesia membuat satuan luas tanah pun menjadi beragam. Salah satunya yang ada di daerah Pulau Jawa yaitu satuan Tumbak dan satuan Ru yang juga disebut sebagai satuan Ubin.Satuan luas Ubin merupakan satuan luas untuk menyatakan ukuran sebidang lahan yang digunakan di Indonesia.
1 Ubin = 1 Tumbak = 1 Ru = (3,75m x 3,75m) = 14,0625m²
Jika diketahui skala peta yang digunakan yaitu 1:125.000.
Luas 1 kotak = 5 cm x 5 cm = 25 cm2
Jumlah kotak = 15
Perhitungan menggunakan metode Grid
Jawab :
L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x (Penyebut Skala)²
L = (15 x 25 cm2) x (125.000) 2
L = 375 cm2 x 15.625.000.000
L = 5.859.375.000.000 cm2
L = 585,9 km2
14.    Soal :(Prajana Luci S. 165040201111078)
Dari gambar dan keterangan tersebut metode yang tepat digunakan untuk melakukan survei tanah  adalah metode Grid. Metode ini sangat cocok diterapkan pada daerah berhutan lebat dimana  penggunaan  interpretasi  foto  udara  seringkali  sangat  terbatas, karena dari keterangan kondisi daerah pada gambar tersebut yaitu terlihat bahwa daerah tertutup vegetasi (hutan), relatif datar sehingga dengan ciri-ciri kenampakan tersebut memenuhi syarat dalam penggunaan metode grid. Dengan menggunakan metode ini dapat dengan mudah dalam mengetahui posisi atau lokasi pengamatan di lapangan atau medan seperti gambar tersebut  yaitu dengan melakukan pengukuran jarak, sedangkan dalam mempermudah menentukan posisi pengamatan dapat dilakukan dengan penggunaan GPS. Selain itu pengaplikasian metode ini juga cocok dengan daerah  yang  sudah  terliput  foto   udara,   akan   tetapi   hasilnya   tidak   maksimal   karena  beberapa alasan seperti skalanya terlalu kecil, mutunya sangat rendah, daerah survey tertutup awan, kenampakan permukaan tidk jelas/ daerah sangat homogeny dan datar.

SUMBER:
Coen, G. M. 1987. Soil Survey Handbook Volume 1. Research Branch, Agriculture Canada. Technical Bulletin 1987-9E : Ontario. 462 p.

Rayes,  M.L. 2006. Metode Inventarisai Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia Keilmuan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOPI

TUGAS M1 STELA