TUGAS M2 STELA
TUGAS
MINGGU 2
SURVEI
TANAH DAN EVALUASI LAHAN
Kelompok 5: Rose
Oktaviana K. 165040201111025
Firdausi 165040201111026
Ahmad
Ridwan 165040201111030
Febi
Wulandari 165040201111031
Prajana
Luci S. 165040201111078
1. Tanah
sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yangg setiap individunya
punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga
mudah dibedakan 1 dengan lainnya. Jelaskan ! (Rose Oktaviana K. 165040201111025)
Tanah sebagai suatu individu juga diakui batas-batasnya, baik sebagai
suatu transisi maupun sebagai intergrades. Sebagai suatu individu, tanah sangat
berbeda dengan dunia hayati yang tiap individunya mempunyai cirri tersendiri.Di dunia ini terdapat berbagai
macam jenis tanah yang memiliki karakteristik berbeda antara tanah yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan tanah tersebut bergantung pada sifat fisika,
kimia,dan biologi tanah, dimana setiap tanah dari berbagai tempat memiliki
perbedaan dari ketiga indicator tersebut. Sehingga tanah-tanah dari berbagai
daerah dapat dikelompokkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki.
2. Jelaskan
definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Mengapa? (Rose Oktaviana K. 165040201111025)
Tanah adalah kumpulan benda
alami di permukaan bumi yang dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari
bahan-bahan tanah, mengandung gejala-gejala kehidupan dan mampu menopang
pertumbuhan tanaman di lapangan. Selain itu tanah merupakan tempat atau media
tumbuh dari tanaman yang terbentuk dari interaksi factor pembentuk tanah
seperti bahan induk, topografi, iklim, oganisme dan waktu, yang didalamnya terdapat kehidupan
dan berfungsi sebagai penunjang mekanik untuk tanaman, tempat tumbuh organism,
tempat penyedia air dan udara, dan penyedia unsure hara pada tanaman.
Pasir pantai bukan termasuk
tanah karena dilihat dari definisi tanah bahwa tanah berfungsi sebagai media
tumbuh tanaman, sedangkan pasir laut tidak bisa menjadi media tumbuh tanaman
karena tidak bisa menopang tanaman.selain itu, pembentukan pasir pantai tidak
disebabkan oleh kelima factor pembentuk tanah seperti bahan induk, iklim,
organism, topografi, dan aktu, karena pasir pantai berasal dari pelapukan batu
karang dan bahan-bahan mineral penyusun batuan. Mineral penyusun pasir berupa
kuarsa.
3. Jelaskan
apa yang dimaksud dalam Gambar 2? (continuum, soilscape, polypedon dll.)
(Rose Oktaviana K. 165040201111025)
Penjelasan
dari bagian-bagaian yang terdapat pada gambar di atas adalah:
a)
Continuum
merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen tanah
dan kelangsungan segala reaksi tanah.
b)
Soil scape
merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda antara
sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
c)
Polypedon
merupakan kumpulan atau gabungan dari pedon yang menunjukkan sifat-sifat yang
sama.
d)
Pedon adalah satuan individu
terkecil dalam tiga dimensi yang masih disebut tanah. Berukuran antara 1-10 m2.
e)
Soil Profil
merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon – horizon dan
dibawahnya terdapat bahan induk.
f)
Soil Agregat
merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak mempunyai bentuk
yang jelas. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai bentuk yang jelas.
4. Tanah
sbg satuan 3-D, perlu disajikan dg cara ‘multifactorial’ dlm btk peta
tanah. 2-D digambarkan pd peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2
internalnya, disajikan dlm legenda peta. Maksudnya apa? (Firdausi
165040201111026)
Tanah merupakan sesuatu yang dapat
dikategorikan sebagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat profil
tanah yang didalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis
tanah dan perbedaan bentuk muka bumi disuatu wilayah (topografi).Penyajian info
tentang tanah tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi di suatu daerah
saja, melainkan harus mengikutsertakan banyak faktor yang ada di dalam tanah
dan di sekitarnya (multifaktorial). Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah
disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan
luasan berdasar skala, sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti
keadaan tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk
legenda. Biasanya dapat disajikan dengan tanda-tanda atau dengan warna
tertentu.Legenda peta inilah yang dapat membantu seseorang untuk membaca suatu
peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang
terdapat di dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk
membuat peta tanah, peta apa saja yang diperlukan sebagai dasar/
penunjang? Mengapa? (Firdausi 165040201111026)
Peta tanah adalah peta yang dibuat untuk
memperlihatkan distribusi taksa tanah, dalam hubungannya dengan kenampakan
fisik dan budaya dari permukaan bumi.Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar
yang digunakan sebagi acuan dalam membuat suatu peta tanah.Peta dasar yang
biasa digunakan adalah peta topografi. Digunakan peta topografi sebagai dasar
karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan nyata
dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Apabila keadaan
topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga
akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat
yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena
itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta
tanah.Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra
satelit (skala kecil).
6. Apa
yang dimaksud dengan poligon didalam peta tanah? Bagaimana membuatnya? (Firdausi 165040201111026)
Poligon adalah serangkaian garis lurus di
permukaan tanah yang menghubungkan titik-titik dilapangan, dimana pada
titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak.Tujuan dari Poligon
adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan
untuk pembuatan peta.Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu : (1) Poligon
Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris, (2) Poligon Tertutup :
poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polygon Terbuka Bebas
1)
Siapkan catatan , daftar pengukuran dan
buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2)
Tentukan dan tancapkan patok pada
titik-titik yang akan dibidik
3)
Dirikan pesawat di atas titik P1 dan
lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4)
Arahkan pesawat ke arah utara dan nol kan
piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan
bawah.
5)
Putar teropong dan arahkan teropong
pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai
sudut azimuth.
6)
Dengan posisi pesawat tetap di atas titik
P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong 180°
arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7)
Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8)
Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan
penyetelan alat.
9)
Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan
catat sudut horisontalnya Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
10) Putar
teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut
horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa.
11) Dengan
cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir.
12) Lakukan
pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
13) Lakukan
perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
14) Gambar
hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polygon Tertutup
1)
Siapkan catatan, daftar pengukuran dan
buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2)
Tentukan dan tancapkan patok pada
titik-titik yang akan dibidik
3)
Dirikan pesawat di atas titik P1dan
lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4)
Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan
piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5)
Putar teropong dan arahkan teropong
pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai
sudut azimuth.
6)
Dengan posisi pesawat tetap di atas titik
P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong 180°
arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7)
Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8)
Putar teropong pesawat dan arahkan di
titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar
biasa.
9)
Dengan cara yang sama, lakukan pada
titik-titik polyangon berikutnya hingga kembali ke titik P1.
10) Lakukan
pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11) Lakukan
perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
12) Gambar
hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa
yg dimasud dengan taksa tanah? (Ahmad
Ridwan 165040201111030)
Taksa tanah adalah kategori taksonomi tanah dalam pengelompokkan tanah
berdasarkan jenis pencirinya.Taksa tanah terdiri dari ordo, subordo,
greatgroup, subgroup, family dan seri. Dalam membandingkan
sifat-sifat tanah dengan kriteria-kriteria untuk sifat taksa yang ditulis harus
berurutan, apabila tanah tidak dapat diklasifikasikan ka dalam taksa yang
disebut paling awal, baru dicoba untuk taksa yang kedua, ketiga dan seterusnya.
8. Dalam
legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks.
Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, shg perbedaan ketiganya jelas. (Ahmad Ridwan 165040201111030)
a)
Konsosiasi
Konsosiasi tanah adalah
suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi, dimana tiap delineasi menunjukkan
ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan lanskap yang tersusun atas suatu
jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan miselaneus, ditambah inklusi yang
diperbolehkan.Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang
serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak
mempunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT
konsosiasi diberi nama sesuai dengan satuan tanah yang dominan.
Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai
persentase 25%.Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila
mereka hanya berbeda pada satu atau dua kriteria yang menyebabkan keduanya
diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara umum satuan tanah yang
serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan
tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari
tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang
berbeda.
b)
Asosiasi
Asosiasi tanah yaitu sekelompok tanah yang
berhubungan secara geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola
tertentu yang dapat diduga posisinya, tetapi karena kecilnya skala peta,
taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan.SPT jenis ini mengandung dua atau
lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT dan
mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini
tidak dapat dipisahkkan satu sama lain kedalam SPT yang berbeda karena
keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar
dapat dipisahkan kedalam SPT konsosiasi yang berbeda.
c)
Kompleks
Kompleks tanah merupakan sekelompok
tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam satuan
deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu atau menunjukkan
pola yang tidak beraturan. SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat
dua atau
lebih satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan
SPT, demikian juga komposisi
masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan
tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala
pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
9. Beri contoh single value map. Cari di
internet.Mengapa peta tsb dikatakan bukan peta tanah?(Ahmad Ridwan 165040201111030)
|
|
(a) Peta
status hara kalium, (b) peta status hara fosfat
Single value map merupakan peta
kemiringan lereng, yang berarti dalam hal ini peta tersebut bukan peta tanah.
Karena dalam peta kemiringan tempat hanya menjelaskan tentang Kecuraman
lereng,panjang lereng dan bentuk lereng, yang mana semuanya akan mempengaruhi
besarnya erosi dan aliran permukaan. Dan kemiringan lereng merupakan ukuran
kemiringan lahan relative terhadap bidang datar yang secara umum dinyatakan
dalam persen atau derajat.Sedangkan peta tanah menjelaskan tentang sebaran
taksa tanah yang berhubungan dengan kemampuan fisik dari permukaan bumi.
10.
Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini? (Febi Wulandari
165040201111031)
Gambar diatas merupakan macam atau metode
untuk menentukan batas tanah, berikut penjelasannya :
1.
Rigid survey :
Gambar pertama merupakan metode Rigid
survey atau Grid kaku (Rigid Grid). Penentuan batas tanah ini diterapkan pada
survey tanah detil sampai dengan sangat detil, dimana tidak tersedia foto
udara. Kalaupun foto udaranya tersedia, mungkin : (1) Skalanya terlalu kecil,
(2) Mutunya sangat rendah, (3) Daerah yang disurvey tertutup awan atau kabut,
(4) Kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogen dan datar,
(5) Daerah yang disurvey tertutup vegetasi yang rapat dan lebat, (6) Daerah
survey berrawa, padang rumput atau savana yang tidak menampakkan gejala permukaan.
Dalam metode ini, pengamatan dilakukan
dalam pola teratur pada interval titik pengamatan yang berjarak sama dalam
kedua arah. Metode ini juga sangat cocok diterapkan pada daerah-daerah dimana
posisi pemeta sukar ditentukan dengan pasti.Terdapat keuntungan dan kerugian
menggunakan metode grid kaku yaitu sebagai berikut:
a.
Keuntungan menggunakan metode grid kaku :Tidak
memerlukan penyurvey yang berpengalaman karena lokasi titik-titik pengamatan
sudah di plot pada peta rintisan (peta rencana pengamatan).
b.
Kerugian menggunakan metode grid kaku
antara lain :Perlu waktu sangat lama terutama untuk
medan berat, Penggunaan titik pengamatan tidak efektif, Sebagian dari lokasi
pengamatan, tidak mewakili satuan peta yang dikendaki (misal pada pengamatan
pemukiman, daerah peralihan 2 satuan lahan, dan lain-lain).
2.
Adapted grid survey :
Gambar selanjutnya menggunakan metode
Grid bebas (adapted grid survey). Metode ini merupakan perpaduan antara metode
grid kaku dengan metode fisiografi. Metode ini dilakukan pada survey detil
sampai dengan semi detil yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di
tempat-tempat yang orientasi lapangan cukup sulit.
Pengamatan lapangan dilakukan pada
titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak titik-titik pengamatan tidak perlu
sama dalam 2 arah, tetapi tergantung keadaan fisiografi. Jika terjadi perubahan
fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka jarak titik-titik pada
pengamatan adalah rapat.Sebaliknya jika bentuk lahan relative seragam, maka
jarak titik-titik pada pengamatan adalah renggang.Metode ini sangat baik
diterapkan oleh surveyor yang belum banyak berpengalaman dalam interpretasi
foto udara.
3.
Physiografic survey :
Gambar ketiga menggunakan metode
Fisiografik (bantuan foto udara). Metode ini sangat efektif pada survey tanah
berskala <1 : 25.000, dan tersedia foto udara berkualitas cukup tinggi.
Hampir semua batas satuan peta diperoleh dari IFU, sedangkan kegiatan lapangan
hanya untuk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi sifat dan ciri
tanah masing-masing satuan peta.Pengamatan dilakukan pada tempat-tempat
tertentu pada masing-masing satuan peta.
Pada penentuan batas tanah menggunakan
metode fisiografik, jumlah pengamatan pada tiap-tiap satuan peta tergantung
pada: (1) Ketelitian IFU, keahlian dan kemampuan surveyor dalam memahami
hubungan fisiografi dan keadaan tanah, (2) Kerumitan (kompleks atau tidaknya)
satuan peta tersebut. Semakin rumit, maka semakin banyak luasan satuan
peta.Semakin luas, maka jumlah pengamatan yang dilakukan juga semakin banyak.
11.
Sebutkan
berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia.
Bandingkan nama peta2 tersebut dengan nama yang digunakan di luar negeri.(Febi
Wulandari 165040201111031)
Peta
tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia:
a)
Peta Tanah Bagan (Skala 1 : 2.500.000
atau lebih kecil); fungsi dari peta ini untuk memperoleh gambaran umum sebaran
tanah secara nasional.
b)
Peta Tanah Eksplorasi (Skala 1 :
1.500.000 – 1 : 5.000.000); gambaran sebaran tanah secara umum untuk penyusunan
atlas nasional dan tidak untuk keperluan praktis karena informasi tentang
sifat-sifat tanah sangat minim.
c)
Peta Tanah Tinjau (Umumnya skala 1 :
250.000); peta ini dapat menggambarkan daerah-daerah yang berpotensi untuk
dapat dikembangkan lebih lanjut.
d)
Peta Tanah Semi Detil (1 : 50.000); peta
ini dapat memberikan informasi tentang potensi pertanian serta penggunaannya
untuk berbagai bentuk pengelolaannya.
e)
Peta Tanah Detil (Skala 1 : 10.000 – 1 :
25.000); peta tanah detil berfungsi untuk proyek-proyek khusus misalnya proyek
trasmigrasi, rencana pengairan, kebun percobaan dan sebagainya.
f)
Peta Tanah Sangat Detil (Skala >1 :
10.000); peta ini untuk penelitian khusus. Misalnya percobaan pertanian, untuk
mempelajari variabilitas respon tanaman terhadap pemupukan atau perlakuan
tertentu.
12.
Apa
yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta? Mengapa
perlu ada batasan tersebut?(Febi Wulandari 165040201111031)
Luas minimum yang dapat disajikan pada
peta adalah suatu luasan terkecil yang masih dapat digambarkan pada peta.Pada
dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena setiap polygon
pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya.Simbol tersebut harus
tertulis dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca. Batasan ukuran
polygon minimal adalah 0,4 cm2 (untuk yang berbentuk bulat),
sedangkan untuk polygon berbentuk memanjang dan sempit harus lebih besar (dari
aspek luasannya) agar dapat memuat simbol satuan peta.
Batasan perlu dibuat karena untuk
mengetahui batas antara tanah dan udara, air dangkal, tumbuhan hidup atau
bahan-bahan tumbuhan yang belum mulai melapuk.Satuan – satuan yang di hasilkan
umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan oleh
batas-batas alami suatu batas tanah pada suatu peta.
13.
Untuk
peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tsb? Masing-masing kelompok agar
menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala berbeda. (Prajana Luci S. 165040201111078)
Indonesia merupakan
salah satu negara yang menganut sistem satuan internasional untuk menentukan
sebuah ukuran. Dalam bidang properti yang
identik dengan ukuran luas (khususnya tanah), Indonesia secara baku menggunakan
satuan meter persegi (m2). Tidak hanya menggunakan istilah
nasional, Indonesia yang memiliki satuan luas yang lain. Banyaknya daerah di
Indonesia membuat satuan luas tanah pun menjadi beragam. Salah satunya yang ada di daerah Pulau Jawa yaitu satuan Tumbak dan
satuan Ru yang juga disebut sebagai satuan Ubin.Satuan luas Ubin merupakan
satuan luas untuk menyatakan ukuran sebidang lahan yang digunakan di Indonesia.
1 Ubin = 1 Tumbak = 1 Ru = (3,75m x
3,75m) = 14,0625m²
Jika diketahui skala
peta yang digunakan yaitu 1:125.000.
Luas 1 kotak = 5 cm x 5
cm = 25 cm2
Jumlah kotak = 15
Perhitungan menggunakan
metode Grid
Jawab
:
L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x
(Penyebut Skala)²
L = (15 x 25 cm2) x (125.000) 2
L = 375 cm2 x 15.625.000.000
L = 5.859.375.000.000 cm2
L = 585,9 km2
14. Soal :(Prajana Luci S. 165040201111078)
Dari gambar dan keterangan tersebut metode yang tepat digunakan untuk
melakukan survei tanah adalah metode
Grid. Metode ini sangat cocok
diterapkan pada daerah berhutan lebat dimana
penggunaan interpretasi foto
udara seringkali sangat
terbatas, karena dari
keterangan kondisi daerah pada gambar tersebut yaitu terlihat bahwa daerah
tertutup vegetasi (hutan), relatif datar sehingga dengan ciri-ciri kenampakan tersebut memenuhi syarat dalam penggunaan
metode grid. Dengan menggunakan metode ini dapat dengan mudah dalam mengetahui
posisi atau lokasi pengamatan di lapangan atau medan seperti gambar
tersebut yaitu dengan melakukan
pengukuran jarak, sedangkan dalam mempermudah menentukan posisi pengamatan
dapat dilakukan dengan penggunaan GPS. Selain itu pengaplikasian metode ini
juga cocok dengan daerah
yang sudah terliput
foto udara, akan
tetapi hasilnya tidak
maksimal karena beberapa alasan seperti skalanya terlalu
kecil, mutunya sangat rendah, daerah survey tertutup awan, kenampakan permukaan
tidk jelas/ daerah sangat homogeny dan datar.
SUMBER:
Coen, G. M. 1987. Soil
Survey Handbook Volume 1. Research Branch, Agriculture Canada. Technical
Bulletin 1987-9E : Ontario. 462 p.
Rayes, M.L. 2006. Metode Inventarisai Sumber Daya Lahan.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Komentar
Posting Komentar